MOST RECENT

|

Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Makassar




Kasus HIV/AIDS di Kota Makassar didominasi laki-laki, sebesar 63 persen.

Permasalahan HIV/AIDS dan narkoba akan menjadi ancaman bagi masyarakat apabila tidak ditangani dengan baik . Dari tahun ke tahun kasus ini terus mengalami peningkatan, komitmen pemerintah yang sangat tinggi terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, serta penyalahgunaan narkotika di Kota Makassar tentunya sangat membantu dalam mengurangi tingkat penyebaran virus mematikan ini.

Di Kota Makassar jumlah total penderita HIV/AIDS dari tahun 2005 hingga 2011 ini terhitung sebanyak 4018 kasus. Setiap tahunnya khusus penderita AIDS terus bertambah dan jumlahnya hingga ratusan orang. Laki-laki tercatat mendominasi, yakni sebanyak 63 persen sementara penderita HIV/AIDS perempuan sebanyak 37 persen.

Melihat fenomena ini, Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Kesehatan menjalankan beberapa kebijakan dalam rangka melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap penyebaran HIV/AIDS. Seperti, program kemudahan dalam mendapatkan layanan VCT cuma-cuma untuk pemeriksaan darah HIV sebagai langkah antisipasi dini meluasnya penularan.
Program pencegahan penularan HIV bagi kelompok usia produktif diarahkan pada tempat-tempat kerja, sekolah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi dengan cara penyuluhan. Upaya penanggulangan AIDS bagi IDU’s dengan pendekatan harm reduction di Puskesmas, meningkatkan jumlah dan kemampuan sumber daya manusia dalam penanggulangan AIDS, melalui pelatihan-pelatihan.

Keterpaduan dalam program penanggulangan HIV/AIDS perlu ditingkatkan untuk lebih memperkuat upaya penanggulangan HIV di Kota Makassar. Penemuan Kasus HIV di Kota Makassar melalui layanan VCT (rata-rata 500 orang / tahun), peran serta semua sektor terkait dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS menimbulkan kesadaran segenap lapisan masyarakat untuk mengetahui dampak HIV/AIDS.

Adapun langkah-langkah strategis yang dilakukan Dinas Kesehatan di antaranya, upaya pencegahan infeksi dilakukan dengan memutus rantai penularan terutama pada populasi rawan tertular dan menularkan. Upaya pelayanan dilakukan secara komprehensif dan terpadu dalam rangka meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS dan mengurangi dampak sosial dari HIV/AIDS dan meningkatkan jangkauan dan kualitas pengendalian secara bertahap berdasarkan epidemiologi dengan menggunakan setiap sumber daya dan mengikutsertakan seluruh komponen masyarakat (partnership).

Isu HIV/AIDS menjadi isu strategis dimana pengendalian HIV/AIDS menjadi target dalam MDGs, Sehingga komitmen pihak legislatif dan eksekutif dalam penanggulangan AIDS sangat menentukan keberhasilan program pencegahan dan penanggulangan. Selain itu juga dilakukan pengembangan jejaring antara pemerintah, pemberi layanan di semua fasilitas kesehatan, swasta, LSM, ormas dan donor, dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kota Makassar. Termasuk, pengembangan dan penguatan sarana pelayanan kesehatan dalam memberikan pengobatan, perawatan, dan dukungan terhadap ODHA dan kemudahan dalam mendapatkan layanan konseling dan laboratorium untuk pemeriksaan darah sebagai langkah antisipasi dini meluasnya penularan HIV.


Sementara itu dasar kebijakan penaggulangan HIV/AIDS di Indonesia adalah Perpres Nomor 75 Tahun 2006 tentang Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS, Permendagri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pembetukan Komisi Penanggulangan AIDS di daerah, Permenkokesra Nomor 8 Tahun 2010 tentang Strategi Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-2014, Perda provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS dan Surat Keputusan Wali Kota Makassar Nomor 443.3.05/538/kep/VI/2009 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Kota Makassar.

Meningkatnya Kasus HIV/AIDS

Di Kota Makassar jumlah penderita HIV/AIDS secara keseluruhan yang tercatat oleh Dinas Kesehatan sebanyak 4018 kasus. Jumlah penderita AIDS pun terus mengalami peningkatan, dimana pada 2010 tercatat sebanyak 184 penderita, dan pada 2011 sudah mencapai 382 kasus. Sementara untuk penderita HIV pada tahun ini penyebarannya dapat ditekan, ini terlihat dari kasus yang terindikasi pada 2010 sebanyak 476 kasus, namun pada 2011 dapat ditekan menjadi 403 kasus.

Melihat permasalahan HIV/AIDS yang dapat mengancam jiwa masyarakat, Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Kesehatan menjalankan berbagai program dalam rangka mencegah dan menekan laju pertumbuhannya. Seperti, pelaksanaan sosialisasi HIV/AIDS, pelaksanaan pertemuan koordinasi KPA Kota Makassar, pelaksanaan pertemuan pokja HIV tingkat Kecamatan, dukungan pemeriksaan laboratorium bagi ODHA (orang dengan HIV/AIDS), dukungan untuk layanan pengurangan dampak buruk penggunaan narkotika di Puskesmas, serta pelaksanaan Hari AIDS Sedunia (HAS).

Di Kota Makassar, pengembangan layanan HIV/AIDS di setor kesehatan, layanan konseling dan pemeriksaan HIV secara cuma-cuma (VCT) dilakukan pada rumah sakit dan puskesmas. Adapun rumah sakit dan puskesmas untuk layanan dan konseling HIV secara cuma-cuma yaitu, Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Rumah Sakit Labuang Baji, Rumah Sakit Khusus Daerah, Rumah Sakit Pelamonia , Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Umum Daya. Sementara layanan konseling dan pemeriksaan khusus untuk puskesmas bisa dilakukan di Puskesmas Jumpandang Baru, Puskesmas Kassi-Kassi dan Puskesmas Jongaya.

Layanan kesehatan dasar dan pengobatan HIV dengan Anti Retro Viral (Care and Support Treatment / CST), dapat dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Rumah Sakit Labuang Baji, Rumah Sakit Khusus Daerah, Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Pelamonia dan Rumah Sakit Umum Daerah Daya. Klinik PMTCT (Prevention Mother to Child Transmission), dapat dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Rumah Sakit Labuang Baji dan Puskesmas Jumpandang Baru.

Untuk Layanan Klinik IMS (Infeksi Menular Seksual) dapat diperiksakan pada puskesmas-puskesmas seperti, Puskesmas Makassar, Puskesmas Maccini Sawah, Puskesmas Kassi-kassi, Puskesmas Bira dan Puskesmas Andalas. Klinik PTRM (Terapi Rumatan Methadon), layanan terkait HIV/AIDS dan narkoba dapat memeriksakan pada Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Puskesmas Jumpandang Baru , Puskesmas Kassi-Kassi dan Puskesmas Jongaya.

Posted by PANRITA'E on 8:08 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

3 komentar for "Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Makassar"

  1. menarik, baca juga di sini :) http://gizimu.com/mereka-sudah-tau-tapi-belum-faham.html

  2. bagaimana kalau dampak HIV/Aids dilupa saja tapi kembali merenungi dosanya.

Leave a reply

TINGGALKAN KOMENTAR

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added